Opinion

Ramadan: Suhu politik Indonesia tenang

Menteri Agama Indonesia, Lukman Hakim Sjaifuddin berharap di bulan suci Ramadan ini suhu politik di Indonesia tenang-tenang saja.

Bagaimanapun, Lukman menilai suasana menjelang Pemilu Presiden 2014 semakin hari kian memanas.

"Saya lihat di media suhunya makin memanas, semoga Ramadan boleh mendinginkan suhu yang panas itu," kata Lukman dalam pertemuan di Pejabat Kementerian Agama, Jakarta kemarin.

Di lokasi yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Din Syamsuddin menyatakan harapan yang sama.

Ia menilai situasi politik saat ini kian memanas dan perlu keterlibatan semua pihak untuk memastikan Pilihan Raya Presiden (Pilpres) tahun ini berjalan lancar dan damai.

Din berharap kedua kubu yang bertarung di Pilpres dapat lebih bijak dalam memanfaatkan momentum Ramadan dengan kegiatan kempen mereka.

Dalam kesempatan itu, Din mengeluarkan larangan untuk semua kegiatan kempen di semua tempat ibadah, juga melarang kempen negatif dan memancing kebencian satu sama lainnya.

"Seruan kita agar semua pihak menjaga kesucian Ramadan, jangan sampai puasa atau tempat ibadah dijadikan pentas kempen, apalagi kempen kotor," ujarnya.

Pemerintah menetapkan masa kempen hanya hingga 5 Julai 2014,  diikuti tempoh bertenang, hingga hari mengundi pada 9 Julai 2014.

Calon presiden ialah Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta Rajasa. Sementara seorang lagi ialah Joko Widodo atau Jokowi yang berpasangan dengan Jusuf Kalla.

Sementara itu, ketika mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Babussalam di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat lalu, Joko Widodo atau Jokowi dihadiahkan serban dan ayam jantan oleh pengasuh pesantren setempat.

Saat tiba di Pesantren, Jokowi disambut ribuan warga di situ. Jokowi langsung disambut oleh Pengasuh Pesantren KH Thoriq Bin Ziyad, dengan dikalungi sorban warna merah.

"Saya yakin jika Pak Jokowi terpilih, banyak aspirasi rakyat yang boleh dipenuhi," kata Thoriq.

Beiau memberikan ayam jantan kepada Jokowi sebagai simbol keberaninan, penyatu bangsa, dan Jokowi diharapkan mampu mengharumkan nama baik Indonesia di mata internasional.

Jokowi meminta semua pihak memanfaatkan bulan suci Ramadan sebagai momentum untuk menghentikan semua praktek propaganda hitam. "Ramadan semestinya kita jalani dengan kesolehan yang berhubungan dengan pendekatan kita kepada Allah," kata Jokowi di Kabupaten Malang.

Calon presiden dari koalisi yang dipimpin PDI Perjuangan itu menyatakan bahawa kempen negatif menciptakan keresahan di kalangan masyarakat menjelang pemilihan presiden.

"Ya, kalau tidak ada fitnah, tidak dipanaskan, tidak ada kempen hitam, saya kira masyarakat akan tenang saja," katanya.

Jokowi difitnah sebagai seorang keturunan China dan beragama Kristian, suatu tuduhan yang dinafikannya dengan keras kerana beliau adalah seorang Islam. Beliau mendesak polis supaya segera menangkap penyebar fitnah itu.

Baru-baru ini Jokowi berziarah ke makam Bung Karno, presiden pertama Indonesia di Blitar, Jawa Timur.

Sementara itu, Guruh Soekarnoputra – putera Presiden Soekarno - membayangkan jika Jokowi-Jusuf Kalla gagal dalam pemilihan presiden kali ini ia bimbang kembalinya Orde Baru berkuasa dan akan dibangkitkan rejim tentera dari kubu Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

"Kenapa saya memilih Pak Jokowi sebagai presiden, karena Pak Jokowi akan melanjutkan perjuangan Bung Karno. Saya juga akan memperjuangkan ajaran Bung Karno. Maka, mari kita bersama-sama mendukung Pak Jokowi sebagai presiden," ajak Guruh kepada ribuan penyokong Jokowi-JK dalam kempennya di Surabaya Sabtu lalu.

Dalam kempennya itu, adik kandung Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri itu mengaku mendengar adanya usaha membangkitkan kembali rejim Orde Baru yang ganas itu.

Sementara itu, calon presiden yang seorang lagi, Prabowo Subianto mengatakan bahawa bangsa Indonesia adalah produk dari Barat dan sulit memperbaikinya.

Ini karena, katanya, sudah terlanjur diterapkan pada sistem di Indonesia.

Menurut Prabowo, untuk itu perlu dibentuk konsensus baru. "Sadar atau tidak sadar, elit kita dididik oleh Barat termasuk Bung Karno, Bung Hatta, Bung Sjahrir, termasuk saya sendiri. Kita ini produk dari Barat," ujar Prabowo saat Dialog Kebudayaan, di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Sabtu lalu.

Beliau menambah, “Ketika ada informasi yang datang daripada Barat, dianggap lebih unggul. Ini sifat budaya Indonesia yang hormat kepada guru. Ketika ada saranan daripada guru, kita menerimanya sebagai sesuatu yang perlu dipatuhi.”

Mantan jeneral kanan di zaman Soeharo itu menambah, Indonesia menerapkan budaya dan politik Barat kepada budaya Indonesia. "Padahal tidak cocok. Tetapi sudah telanjur. Seperti pemilihan langsung, ini juga sudah telanjur," kata Prabowo.

Beliau menambah, sistem politik ekonomi Indonesia banyak yang bertentangan dengan landasan falsafah, Undang-Undang Dasar dan tradisi Indonesia. Untuk itu, menurut Prabowo, perlu ada kesepakatan bersama untuk membenahi sistem di Indonesia yang telanjur berkiblat ke Barat ini.

"Perlu konsesus baru. Pemimpin politik, cendekiawan, agamawan, budayawan, bahkan golongan buruh perlu menggerakkannya. Saya tidak ingin kejanggalan ini berterusan dan kita perlu keluar dari nilai budaya nenek moyang kita," jelasnya. – 1 Julai, 2014.

* Ini adalah pendapat peribadi penulis dan tidak semestinya mewakili pandangan The Malaysian Insider.

Comments

Please refrain from nicknames or comments of a racist, sexist, personal, vulgar or derogatory nature, or you may risk being blocked from commenting in our website. We encourage commenters to use their real names as their username. As comments are moderated, they may not appear immediately or even on the same day you posted them. We also reserve the right to delete off-topic comments